Deskripsi
Danau
Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan,
kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang
menghiasi danau banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang
sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila,
rayo, panser, bada putih.
Menghilangnya air danau ke dalam perut Bumi dan muncul di celah
padang rumput yang hijau, tanpa bisa menebak waktunya diperkirakan
terjadi karena adanya sungai bawah tanah. Sebagai danau karst, ketika
air tanah naik, maka lorong-lorong di bawah bukit batu gamping akan
menyemburkan air dan menutupi padang rumput. Tampaklah danau yang luas.
Sebaliknya, ketika air sungai bawah tanah turun, air tersedot hingga
hanya tampak padang rumput. Tidak ada waktu pasti, kapan danau surut dan
berapa lama danau kering. Terakhir, pada tahun lalu, Danau Tarusan
Kamang kering selama satu tahun. Air baru muncul lagi lima bulan lalu.
Saat ini kawasan itu masih menjadi danau, tempat anak-anak berenang dan
warga mencari ikan.
“Kadang danau ini bisa kering dan menjadi padang rumput sampai lima
bulan dan hingga dua tahun,” kata Sukri, tukang perahu dan ketua pemuda
di Kamang Mudiak. ”Begitu juga saat terisi kadang waktunya lima bulan
hingga dua tahun juga, tak pasti waktunya.” Menurut Sukri, saat air
danau keluar, biasa terdengar letusan di kaki bukit. Terkadang suara
terdengar dari beberapa tempat seperti suara ketel air panas, bunyi
gluk-gluk suara air dan tiga hari kemudian air mengalir dari balik
lubang-lubang batu kapur di kaki bukit sekitar danau dan mengubah padang
rumput itu menjadi danau.
Penelitian
“Banyak
danau karst di daerah lain, tetapi hanya Danau Tarusan Kamang yang
punya hubungan langsung dengan sungai di bawah tanah sehingga muncul
fenomena unik,” kata Andang Bachtiar, ahli geologi di Indonesia yang
pernah meneliti Danau Tarusan Kamang pada 23 Februari lalu. Di sisi
lain, Prof. Handang, yang pernah melakukan penelitian yang sama,
menemukan bahwa Danau Tarusan Kamang terdapat di zona patahan Sumatera
bagian timur, sehingga itu menjadi salah satu alasan air datang dan
mengering. Menurutnya, terdapat fenomena alam yang harus digali di Danau
Tarusan Kamang, seperti terdapatnya bongkahan batuan kapur (gamping) di
tepi-tepi danau yang berusia sekitar ratusan abad. "Baru pertama kali
saya menemukan batu kapur di danau, karena biasanya batu kapur terdapat
di daerah pantai. Ini menunjukkan, bahwa ratusan abad yang lalu danau
Tarusan Kamang ini dahulunya merupakan lautan," tukasnya.
Danau ini berada di kaki Bukit Barisan, sekitar 14 kilometer dari Bukittinggi.
Batu kapur yang ada di Danau Tarusan Kamang diprediksi berusia sekitar
ratusan abad, dan memiliki kandungan mineral COCA 2. Danau ini
diperkirakan sudah ada sejak 70 ribu tahun lalu sehingga tak ada satu
pun warga yang membangun rumah di batas air yang akan berubah menjadi
danau. Pebukitan karst di Danau Tarusan Kamang usianya jauh lebih tua
dari pada karst di Jawa. Karst di Kamang diperkirakan sudah berusia
400–300 juta tahun lalu karenanya pepohonan di atasnya tumbuh subur.
Selain Danau Tarusan Kamang, banyak gua aktif di bawah bukit karst
atau batu gamping, sungai bawah tanah, dan danau bawah tanah. Namun,
keberadaannya hingga kini belum pernah diteliti. Untuk penyuka wisata
penelusuran gua, tempat ini amat menarik karena guanya masih aktif.
Selain itu, belum ada pemetaan gua dan pemetaan sungai bawah tanah di
Danau Tarusan Kamang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar